Apakah normal jika jarak karet bagian atas shockbreaker depan besar?
Jarak bebas karet atas peredam kejut depan besar dan tidak normal. Jarak bebas karet atas peredam kejut depan 20mm adalah normal. Jika jarak antara peredam kejut dan karet atas terlalu besar, maka perlu diganti. Jika jarak antara peredam kejut dan karet atas terlalu besar, akan menimbulkan kebisingan kendaraan atau kebisingan yang tidak normal; Jarak yang terlalu kecil antara bemper depan dan karet atas dapat menyebabkan guncangan berlebihan dan mempengaruhi pengalaman berkendara. Atau jika karet bagian atas sudah tua atau rusak, maka perlu diganti tepat waktu. Karet bagian atas peredam kejut rusak atau menua, yang akan menyebabkan waktu pengoperasian peredam kejut tidak normal dan mempengaruhi keselamatan berkendara. Gejala kerusakan karet bagian atas shockbreaker adalah sebagai berikut: kenyamanan menjadi lebih buruk. Bunyi dentuman dan dentuman sangat jelas terdengar saat memotong dan mengurangi sabuk kecepatan. Dinilai ada masalah pada peredam kejut, ejekan ban menjadi lebih besar, dan suara gemuruh terdengar pada kasus yang serius, dan arah menjadi lock skew, Saat melaju di jalur lurus, setir rata dan tidak akan berjalan di garis darah ketika diluruskan. 4. Bila berbelok arah pada tempatnya akan menimbulkan bunyi mencicit yang menyebabkan kendaraan menyimpang pada kondisi serius.
Karet atas shockbreaker depan rusak. Apa saja gejalanya:
Karet atas shockbreaker depan rusak. Gejala : 1 Minyak bocor. 2. Saat berpindah jalur dan berbelok, badan sulit dikendalikan dan handling menjadi buruk. 3. Permukaan jalan tidak rata dan kebisingan tidak normal. 4. Kenyamanan berkendara yang buruk. 5. Bunyi ban semakin keras dan mobil menyimpang.
Peredam kejut mobil, juga dikenal sebagai "suspensi", terdiri dari pegas dan peredam kejut. Peredam kejut tidak digunakan untuk menopang bobot badan kendaraan, melainkan untuk meredam guncangan akibat pantulan pegas setelah penyerapan guncangan dan meredam energi benturan di jalan. Pegas berperan dalam mitigasi dampak, mengubah dampak satu kali energi besar menjadi dampak ganda energi kecil, dan peredam kejut secara bertahap mengurangi dampak ganda energi kecil. Jika Anda mengendarai mobil dengan peredam kejut yang rusak, Anda dapat mengalami pantulan gelombang setelah mobil melewati setiap lubang dan fluktuasi, dan peredam kejut digunakan untuk menekan pantulan tersebut. Tanpa peredam kejut, pantulan pegas tidak dapat dikendalikan. Saat mobil menemui jalan yang kasar, akan menghasilkan pantulan yang serius. Saat menikung juga akan menyebabkan hilangnya grip dan tracking ban akibat getaran pegas yang naik turun