Pegas jam digunakan untuk menghubungkan airbag utama (yang ada di roda kemudi) dan wiring harness airbag, yang sebenarnya adalah wiring harness. Karena airbag utama harus berputar bersama dengan roda kemudi, (dapat dibayangkan sebagai wire harness dengan panjang tertentu, dililitkan pada poros kemudi roda kemudi, dan dapat dilonggarkan atau dikencangkan pada waktu yang tepat saat roda kemudi diputar, tetapi juga ada batasnya, untuk memastikan wire harness tidak bisa lepas saat setir diputar ke kiri atau ke kanan sampai mati) sehingga wire harness penghubung harus dibiarkan dengan margin, dan setir harus berada. diputar ke posisi batas ke satu sisi tanpa ditarik mati. Titik ini perlu mendapat perhatian khusus pada saat pemasangan, usahakan pada posisi tengah
Fungsi Jika terjadi tabrakan mobil, sistem airbag sangat efektif melindungi keselamatan pengemudi dan penumpang.
Saat ini, sistem airbag umumnya berupa sistem airbag tunggal di roda kemudi, atau sistem airbag ganda. Saat kendaraan dengan kantung udara ganda dan sistem pretensioner sabuk pengaman mengalami tabrakan, berapapun kecepatannya, kantung udara dan pretensioner sabuk pengaman akan bekerja secara bersamaan, sehingga mengakibatkan pemborosan kantung udara pada tabrakan kecepatan rendah dan banyak peningkatan biaya perawatan.
Sistem dual airbag aksi ganda secara otomatis dapat memilih untuk menggunakan pretensioner sabuk pengaman saja, atau pretensioner sabuk pengaman dan dual airbag untuk bekerja secara bersamaan sesuai dengan kecepatan dan akselerasi mobil saat mobil bertabrakan. Dengan cara ini, jika terjadi tabrakan pada kecepatan rendah, sistem dapat melindungi penumpang secara memadai hanya dengan menggunakan sabuk pengaman, tanpa membuang airbag. Jika tabrakan terjadi pada kecepatan lebih dari 30 km/jam, sabuk pengaman dan kantung udara sekaligus melindungi keselamatan pengemudi dan penumpang.
Keamanan mobil terbagi menjadi keselamatan aktif dan keselamatan pasif. Keselamatan aktif mengacu pada kemampuan mobil untuk mencegah kecelakaan, dan keselamatan pasif mengacu pada kemampuan mobil untuk melindungi penumpangnya jika terjadi kecelakaan. Ketika sebuah mobil mengalami kecelakaan, cedera pada penumpangnya terjadi dalam sekejap. Misalnya, dalam tabrakan langsung dengan kecepatan 50 km/jam, hanya dibutuhkan sepersepuluh detik. Untuk mencegah cedera pada penumpang dalam waktu sesingkat itu, peralatan keselamatan harus disediakan. Saat ini, yang terutama terdapat adalah sabuk pengaman, sistem pelindung bodi anti-tabrakan dan kantung udara (Sistem Pengekangan Tiup Tambahan, disebut SRS) dan sebagainya.
Karena banyak kecelakaan yang tidak dapat dihindari, keselamatan pasif juga sangat penting. Sebagai hasil penelitian tentang keselamatan pasif, airbag telah berkembang pesat dan dipopulerkan karena kemudahan penggunaannya, efeknya yang luar biasa, dan biayanya yang rendah.
praktik
Eksperimen dan praktik telah membuktikan bahwa setelah mobil dilengkapi dengan sistem airbag, tingkat cedera pada pengemudi dan penumpang akibat kecelakaan tabrakan depan mobil berkurang secara signifikan. Beberapa mobil tidak hanya dilengkapi dengan airbag depan saja, tetapi juga airbag samping, yang juga dapat menggembungkan airbag samping jika terjadi tabrakan samping pada mobil, sehingga mengurangi cedera pada tabrakan samping. Setir mobil yang dilengkapi perangkat airbag biasanya tidak ada bedanya dengan setir biasa, namun begitu terjadi benturan keras di bagian depan mobil, maka airbag tersebut akan "keluar" dari setir dalam sekejap dan menjadi bantalan. antara roda kemudi dan pengemudi. Mencegah kepala dan dada pengemudi membentur benda keras seperti setir atau dashboard, perangkat luar biasa ini telah menyelamatkan banyak nyawa sejak diperkenalkan. Sebuah lembaga penelitian di Amerika Serikat menganalisis lebih dari 7.000 kecelakaan lalu lintas mobil di Amerika Serikat dari tahun 1985 hingga 1993 dan menemukan bahwa tingkat kematian mobil dengan perangkat airbag berkurang sebesar 30% di bagian depan mobil, dan angka kematian tarif pengemudi berkurang 30%. Sedan turun 14 persen.